Sifat Kepiting Sawah
Hampir semua orang pasti tahu wujud
kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga anda tidak
memiliki sifat kepiting yang dengki.
Kepiting adalah binatang anggota krustasea
berkaki sepuluh.
Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya
di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut
dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar
(sungai dan danau).
Beberapa jenis yuyu merupakan hama bagi petani karena membuat lubang-lubang sarang di pematang sawah dan tepi saluran irigasi, dan membocorkan air yang dibutuhkan untuk mengairi sawah.
Beberapa jenis yuyu merupakan hama bagi petani karena membuat lubang-lubang sarang di pematang sawah dan tepi saluran irigasi, dan membocorkan air yang dibutuhkan untuk mengairi sawah.
Pemangsa yuyu adalah berang-berang, tikus, biawak,
dan berbagai jenis burung air tercatat sebagai musuh alaminya, yang berperan
penting untuk mengendalikan populasi yuyu. Di daerah berair payau, sejenis
katak (Fejervarya cancrivora) dan ular bakau (Fordonia leucobalia) diketahui memangsa yuyu. Petani Jawa sering memanfaatkan daging hewan
ini sebagai umpan untuk meracun tikus sawah.
Kepiting air tawar di sebut yuyu. Kepiting ukuran
kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting itu mudah ditangkap di malam hari,
lalu dimasukkan ke dalam baskom atau wadah, tanpa diikat.
Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan
direbus dan lalu disantap untuk lauk pauk.
Yang paling menarik dari kebiasaaan ini,
kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat
tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.
Namun seorang penangkap kepiting yang handal
selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.
Resepnya hanya satu, yaitu sipemburu tahu betul
sifat kepiting.
Bila ada seekor kepiting yang hamper meloloskan
diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi.
Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut
baskom, lagi-lagi temannya akan menarik turun ………………. dan begitu seterusnya
sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.
Keesokkan harinya sang pemburu tinggal merebus
mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.
Begitulah pula dalam kehidupan ini ………….. tanpa
sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.
Yang seharusnya bergembira jika teman atau
saudara kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan
jalan yang nggak benar.
Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang
mengandung unsure kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata
dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita
sendiri.
Kesuksesan akan datang, kalau kita bias menyadari
bahwa didalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namu
terlebih penting dari itu seberapa jau kita bias mengembangkan diri kita
seutuhnya.
Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang
atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam
kehidupan ini.
Pertanda seorang adalah kepiting sawah :
1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikan suatu prinsip dalam bertindak.
1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikan suatu prinsip dalam bertindak.
Seharusnya
kepiting-kepiting sawah itu tolong menolong keluar dari baskom, namun ……………. Dibutuhkan
jiwa yang besar untuk melakukannya ……………….
Coba
renungkan berapa waktu yang anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi
pemenang. Dalam kehidupan social, bisnis, sekolah, atau agama. Dan gantilah
waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri anda menjadi pribadi
yang sehat dan sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar