Obat Lelah Positif Thinking

Sebelum tanggal 26 Oktober 2012,  debu kipas angin membuatku bersin melulu dan menjadi kepala pusing. Saya punya alergi debu, pasti ada debu sedikit langsung bersih2 dan menjadi flu. Segera minum obat dan istirahat sebentar. Alhadulillaah rumah sudah bersih dengan bantuan anak-anakku. Dan masak sudah beres dibantu anak perempuanku. Tapi sangat disayangkan sudah 2 tahun, tidak merasakan shaum arafah disebabkan ada tamu bulanan.  Keesokan hari rasa lelah ada akibat dari  bersin2 dan Alhamdulillah hidung sudah tidak mampet jadi agak lega. Keesokan hari  tanggal 26 oktober 2012, silaturahim ke adik yang di cimanggis I , karena ibu saya tinggal disitu. Silaturahim kekakak di cimanggis II, dia kepingin rumahnya dikunjungi adik-adiknya dan keponakan juga. Terus silaturahim kekakak di cijantung. Pulang malam, lelah banget dan cucian numpuk karena tanggal 26 Oktober 2012 hari Idul Adha jadi tidak mencuci pakaian.  Tanggal 27 oktober 2012, mencuci pakaian dan beres2 rumah, terus abis dhuzur mengantar anak pulang ke Bogor. Bis yang lama menunggu penumpang penuh dan di tol agak merayap sedikit. Rasanya lama benar. Bibir istighfar terus agar jalan tetap lancar. Sampai dikostsan anak jam 15.30 naruh barang2 anak saya. Terus berangkat lagi ke Botani sqouare. Waktu mepet dan memikirkan anak saya yang nomor dua ada di Jakarta. Kebetulan dibbm dia sudah pulang jam 16.00. Dari Botani sqouare berangkat lagi ke Jakarta. Kebetulan sedang tidak sholat jadi tidak perlu menunggu sholat magrib. Alhamdulillah bis tidak lama kemudian berangkat. Di bis, terasa lelah dan kepala agak pusing sedikit. Kepingin tidur tapi tidak bisa. Di tol mobil agak merayap tapi tidak terlalu padat. Suara pengamen agak mengganggu, bibir ini untuk istighfar dan berdoa. Di perjalanan termasuk doa yang dijabah, jadi kugunakan sebaik-baiknya. Mana pengamen menyandungkan lagu-lagu yang enak dan suaranya cukup bagus. Jangan sampai terbawa, arus sehingga bibir tidak melakukan istighfar dan berdoa.

Rasa lelah, berusaha menikmati kemacetan dan menghilangkan rasa cemas sampai rumah jam berapa. Hujan di tol rasanya sejuk dan berharap jalan lancar sampai rumah. Tetap menikmati kemacetan. Pertama, berdzikir kepada Allah Swt. Mengingat semua nikmat yang telah Allah Swt berikan dengan Cuma-Cuma. Oksigen, panca indera, kesehatan, air hujan. Keindahan alam sekeliling tol banyak pohon-pohon. Sungguh tidak pantas mengeluh karena apa yang kita lakukan tidak sebanding dengan nikmat yang telah Allah Swt berikan kepada kita.

Tidak lupa, bibir ini memohon ampun kepada Allah Swt. Mohon ampun atas dosa-dosa yang pernah ada. Mohon ampun atas berbagai penyakit hati yang masih sulit pergi.  Memohon ampun karena sering tidak bersegera saat mendengar panggilan dan seruan-NYA. Memohon ampun karena betapa sedikit amal sholeh yang saya persembahkan kepada NYA.

Tetap semangat untuk menemui anakku nomor dua, dan untuk mengurus kebutuhannya. Alhamdulillaah sampai juga di pasar rebo dan segera naik taxi menuju rumahku. Hujan rintik-rintik menguyur pasar rebo. Keesok harinya melakukan rutinitas sehari-hari. Dengan bertakbir dan basmalah, semangat, hwating, gambate menyemur pakaian kembali dan mencuci pakaian tanggal 28 oktober 2012. Tugas anakku yang laki mengepel lantai.  Masih bisa istirahat siang. Dan sore hari adikku menitipkan anaknya. Serta membawakan 10 tusuk sate kambing, hasil qurban. Wah rasanya enak banget sate kambingnya. Rasa daging  kambingnya manis benar. Dua keponakan main games di rumah dan anak tetangga main. Menemani keponakan dan anak tetangga yang main.  Kelelahan masih terasa di hari senin tanggal 29 Oktober 2012. Alhamdulillaah rutinitas sehari-hari kelar. Tak lupa mengucapkan Alhamdulillaah.